Dosa Dan Doa

Menatap mentari pagi tak lagi beringsut menenangkan jiwa
bahkan kadang panas membara semakin jadi.
Embun pagi tak lagi terasa sejuk, menggasak lupa kejernihan yang tertindas.
Ada apa dengan dunia ku?
Kering kerontang tanah terpijak,
menjerit dalam bisu berkepanjangan,
tak ada suara gema mencelat mengusung butiran kecil asa terdalam.
Hening di hempas badai gelombang tak arah menentu.
Mari menangis meratap noda yang sudah tersandang,
kematian busuk menendang-nendang luapan amarah angkara yang tiba-tiba murka.
Dosa apa ini?
Kalau ini harus tertandingi , sujud maaf haruslah di sebarkan, agar alam tak lagi marah menindas semua keindahan sekaligus kenistaan yang ada.
Mau apa setelah ini? ketika tak ada lagi bau hutan dan air yang menciprati paras-paras baya.
Dosa dan doa , hanya itu ………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar