ATRESIA BILIER

Beberapa waktu lalu fildzah sempat membaca berita balita yang terkena Atresia Bilier, terdengar asing ditelinga masyarakat indonesia. Persepsi masyarakat tentang hal ini hanya menganggap ini sebagai penyakit kuning biasa. Orang tua zaman dulu sih suka nyuruh "udah jemur aja" eitss.. tapi yang ini beda. Silahkan dibaca :

Story Of life -FAHRI-

Menuju pengujung tahun 2014, ya.. Desember tahun ini memang istimewa, berita-berita baik melenyapkan kesedihanku akan sebuah kenyataan yang harus ku terima dengan tegar dan kuat. Tuhan belum berkendak akan sebuah perbaikan kualitas hidupku, Dia uji lagi kesabaranku. Aku percaya aku lebih kuat dari apa yang aku bayangkan, sejak mendengar berita dari dr. Dr. Rahyus Salim spOT tentang berita bpjs yang masih absurd, aku lebih sering memeluk kedua orangtuaku hanya untuk mengungkapkan "aku sayang kalian, kalian orang hebat yang selalu jadi alasan untuk aku kuat", berita pekerjaan Papah yang selalu baik, mamah yang selalu ingin membantu sesama. Hebat sekali dan aku bangga. kemarin Juni Putih pada tanggal 13 bertambah umur menjadi 19 tahun. Sekali lagi selamat ulang tahun semoga dengan bertambahnya umur kamu semakin menjadi pribadi yang menurut pada perkataan orangtua, mengemban tanggung jawabmu sebagai seorang kaka, belajar yang rajin biar jadi sarjana yang sukses nantinya. Aku masih menunggu waktu yang tepat untuk memberikan hadiah kecil itu. Do'aku selalu ada untukmu, bukan untuk supaya kamu bersamaku tapi untuk semoga Tuhan selalu membuatmu bahagia oleh siapapun dan kelancaran dalam setiap prosesnya apapun itu.
Selain ikut bahagia di hari bahagia juni putih, aku juga sangat-sangat bahagia tentang pertemuanku dengan seorang yang hebat dan kuat.
Allah SWT, mempertemukan aku dengan Fahri sosok kecil yang memang sangat hebat menurutku. Jelas saja, Allah begitu kuasa menguji Fahri. Sejak lahir, dia sudah menyandang Osteogenesis Imperfecta (kelainan genetik pembentukan jaringan ikat yg di tandai dengan tulang mudah rapuh dan pecah).

Menjelaskan Kesepian

Waktu merangkak dengan cepat,
merangkak yang kita kira lambat
ternyata bergerak seakan tanpa
jerat. Semua telah berubah, begitu
juga kamu, begitu juga aku, begitu
juga kita. Bahkan waktu telah
menghapus KITA yang pernah
merasa tak berbeda, waktu telah
memutarbalikkan segalanya yang
sempat indah. Tak ada yang tahu,
kapan perpisahan menjadi penyebab
kegelisahan. Aku menjalani, kamu
meyakini, namun pada akhirnya
waktu juga yang akan menentukan
akhir cerita ini. Kamu tak punya hak
untuk menebak, begitu juga aku.
Kaubilang, tak ada yang terlalu
berbeda, tak ada yang terasa begitu
menyakitkan.

Bisakah Kau Bayangkan Rasanya Jadi Aku?

Oleh : dwitasari

Kamu pernah menjadi bagian hari-
hariku. Setiap malam, sebelum tidur,
kuhabiskan beberapa menit untuk
membaca pesan singkatmu. Tawa
kecilmu, kecupan berbentuk tulisan,
dan canda kita selalu membuatku
tersenyum diam-diam. Perasaan ini
sangat dalam, sehingga aku memilih
untuk memendam.
Jatuh cinta terjadi karena proses yang
cukup panjang, itulah proses yang
seharusnya aku lewati secara alamiah
dan manusiawi. Proses yang panjang
itu ternyata tak terjadi, pertama kali
melihatmu; aku tahu suatu saat nanti
kita bisa berada di status yang lebih
spesial. Aku terlalu penasaran ketika
mengetahui kehadiranmu mulai
mengisi kekosongan hatiku.

Mungkin Aku Terlalu Berharap Banyak

Oleh : Dwitasari
Rasanya semua terjadi begitu cepat,
kita berkenalan lalu tiba-tiba
merasakan perasaan yang aneh.
Setiap hari rasanya berbeda dan
tak lagi sama. Kamu hadir
membawa banyak perubahan dalam
hari-hariku. Hitam dan putih
menjadi lebih berwarna ketika
sosokmu hadir mengisi ruang-ruang
kosong di hatiku. Tak ada
percakapan yang biasa, seakan-
akan semua terasa begitu ajaib dan
luar biasa. Entahlah, perasaan ini
bertumbuh melebihi batas yang
kutahu.

MELEPASKAN BUKAN BERARTI MENYERAH


Terkadang kamu harus berhenti peduli
pada seseorang,
Bukan karena membencinya, tapi
karena dia tak pernah menyadari
pedulimu.
Terkadang kamu memilih untuk
meninggalkan seseorang,
Bukan karena kamu berhenti
mencintai, tapi karena kamu merasa
tak lagi dihargai.
Terkadang lebih baik menjauh dari dia
yang kamu cintai,
Bukan karena berhenti mencintai, tapi
karena harus melindungi diri dari luka.

Menjelang OKINES 2014

Sedikit shoock memang, melihat soal tahun sebelumnya yang merupakan beberapa dari bahasa inggris. entah bagaimana besok aku menyelesaikan permainan itu? apakah aku datang untuk kalah? ini adalah event hijrah pertamaku dari matematika. olimipiade perdana, ah tapi yasudahlah, untuk yang pertama ini aku jadikan bahan acuan, dan bayangan tentang soal-soal olimpiade kimia tahun ini!!!! semangat.

HARAPAN SEMU

Kau masih menatapku dengan memejamkan mata?
Kau bilang indah karena enggan!
Kau bilang anggun karena sungkan!
Tangan ini masih mengepal
Memegang ikatan yang telah terlepas
Tangan ini masih melekat di dalam rasa yang telah pupus
Sampah ini kau injak dengan caramu
Sampah ini kau lempar dengan ucapan bahwa semua ini telah berakhir
Aku terbang sangat tinggi
Menyentuh bintang dibalik awan
Menggapai mimpi dibalik angan
Mengukir kisah dibalik gelisah
Bimbang antara harap dan pasrah
Harap akan perasaan yang sama seperti waktu itu
Pasrah karena aku tahu sesungguhnya harapan itu tak pernah ada

TENTANG KEPERGIAN

Oleh Meicy Septi

Aku akan pergi membawa hati ..
Memudarkan cinta yang ada di hati ..
Menghapus jejak kenangan yang tak tersadari ..
Menorehkan bahagia hanya dengan sendiri ..
Kini saat nya aku pergi ..
Menjauh dari sepotong hati yang telah lama ku nanti ..
Semua ini telah usai sampai disini ..
Aku akan berhenti untuk menanti ..

Rehat Dari Aktifitas

hari ini aku hanya diam saja...
badanku kurang baik, semua terasa sakit.
bersin pun tak terhitung sejak tiga hari terakhir.
lekas sembuh untuk hari yang lebih baik lagi

Nikita Willy - Surat Kecil Untuk Tuhan

Kutuliskan kata demi kata
Yang kulahirkan dari hatiku
Yang menjerit tanpa suara
Menangispun tanpa air mata

Cinta semua kuatkan aku
Walau harapanku mungkin kandas
Walau rambutku takkan kembali
Biarkan aku tetap tersenyum

Cermin

dalam cermin
 di rumah menyenangkan ini
di balik senyum getirnya
terpantul kecemasan saat-saat ceria terbang pergi
tawa dan canda turut hilang terbawa angin
dia menarik nafas perlahan
takut akan kesuraman...
terasa aneh
sulit difahami menggeliat-geliat di bawah kulit,
dibawah lengan, 
di bawah daging, 
yang perlahan tapi pasti.
terus menghantui berharap bayangan di dalam cermin,
hanyalah ilusi yang berkhianat

Menggapai Bintang

Pertanyaan seorang teman : “haloo fildzah, gmn perasaanya mau operasi?”
Haloo haloo… ah biasa saja. Jawabku singkat.
Begitupun sahabatku Fathu Buluk. “Kamu ko mau operasi tenang-tenang aja”. Begitu juga dengan kedua orangtuaku “harusnya banyak berdo’a, ini orangtua yg malah khawatir dan panik”.
Dan lainnya banyak sekali…
Hai, aku akan menjawab pertanyaan kalian semua.
Bukannya tak khawatir, atau bahkan tak takut.
Jelas saja aku ‘sangat khawatir’ dan ‘takut’, tapi jika kalian sama diposisiku, tetap mengikuti rasa khawatir dan takut kalian akan rela hidup kalian seperti itu-itu saja?
Tidak merasakan keseimbangan diri, merasakan pegal yang begitu hebat! Tidak bukan?
Dengan berbagai pertimbangan yang begitu matang, keyakinan diri yang begitu kuat.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk memutuskan ‘tahun ini saya harus operasi’.
Bukan tanpa masalah, keinginanku untuk operasi sangatlah sulit.

BUKAN ALASAN

Skoliosis bukan alasan untuk membuatku tak semangat belajar
bukan alasan untuk membuatku berbeda dari yang lainnya
bukan alasan untuk membuatku lemah dan tak ceria.
Justru skoliosis menuntutku untuk semangat belajar
menuntutku untuk hidup layaknya orang-orang disekitarku
(itu yang membedakan, aku kuat karena dunia yang menuntutku harus seperti mereka)
menuntutku untuk kuat dan ceria. akan membuat keadaanku lebih baik.

PANTAI INI SAKSI BISU (skolioser)

Untuk (Almh) Teh Ai ‘skolioser’.
Hari ini kakiku berpijak diatas pasir, nuansa alam saksi bisu yang menyimpan sejuta cerita tentangmu ‘kakakku’…
Bukan tanpa sebab aku disini, dan lagi aku mengenang kepergianmu.
Waktu terus berlalu, detik tak akan kembali.
Andai saja ombak yang beradu, pohon yang berdendang, dan burung yang berkicau bisa berbicara.
Pasti mereka akan menceritakan betapa hebatnya sosok dirimu untuk alam ini.
Lalu aku bercerita pada alam dan Tuhan
aku merasakan hal yang sama.
Dan meminta ‘Tuhan jadikan diri ini sekuat dirinya’…
Tuhan aku menyanginya, dia yang sesamaku.
Bukan jarak yang mempersatukan, bukan kedekatan jiwa yang saling bersentuhan, tapi hati dan rasa…
Pangandaran, 31Juli2014

halloo, skoliosis apa kabar? skolisosis tidak boleh manja!

kesibukanku di dunia pendidikan semakin padat saja, lalu bagaimana dengan keadaan punggungku yang istimewa ini?
terkadang aku merasa khawatir, rasa takut itu datang. Dan lagi aku menepis semua rasa itu, BRAVE fildzah... be brave!!!!!
tapi semua tidak dapat dipungkiri, takut itu semakin menjadi saja. karena tak jarang, skoliosis ini manja, membuatku berhenti dari aktifitas, terasa perih dan panas.
tapi aku tak ingin lama-lama terbaring, aku bangkit. hari esok aku harus kembali kesekolah, ketempat, kedunia dimana harusnya para pelajar berada.
skoliosis bukan alasan untukku menjadi malas!
justru aku harus lebih semangat dari mereka, meskipun aku istimewa.
meskipun terkadang mereka, iya.. siapapun mereka tidak pernah bisa mengerti fase atau saat-saat dimana kondisi fisikku sangat lelah ingin duduk dan terbaring. Mereka tidak pernah mengerti, itulah sebabnya aku sangat keras terhadap diriku sendiri, ketika sakit itu datang, aku hanya berteriak pada diriku "ayo sko, jangan manja! yang membedekan kita itu karena kamu bengkok! aku sudah bisa terima kehadiranmu dihidupku, jadi aku mohon jangan halangi langkahku! kita hidup di dunia orang normal! bukan di dunia para skolioser!"

Olimpiade kali ini Nano-Nano

thanks for today gaisssss...

pengalaman Olimpiade matematika ke-2, pasti beda sama yang pertama. yang pertama itu MBCGS 2014 ( UNPAD ) tingkat se-bandung raya, ah rasanya biasa saja, kaya mau ngisi soal UKK disekolah. tapi hari ini 13september 2014, olimpiade tingkat MA/SMAI se-indonesia, emang bikin aku deg-degan sejak dari mobil. karena apa? hanya persiapan 2jam saja. pagi hari dengan semangat dan modal bismillah aku dan tim pergi ke UPI ( Universitas Pendidikan Indonesia ). rasanya nano nano, bayangkan? dengan soal isian singkat apa mungkin tim ku lolos? ah aku tak peduli, sepanjang jalan hanya dzikir yang aku kumandangkan dalam hati, suport demi suport pun datang, ah aku semakin malu jika kalah... lalu aku bertanya pada temanku, apakah kita datang untuk kalah? entahlah, pengumumannya besok, do'akan ya semoga saja lolos, tapi setidaknya hari ini aku ketemu mahasiswa ganteng maksimal gitu, sedikit cuci otak deh bukan cuci mata. otakku udah ngebul penuh rumus, semalaman aku hanya bernyayi dengan merubah lirik lagu saykoji - online.

My Brithday

Agustus,
bulan yang sangat istimewa. dimana pada tanggal 22 Agustus setiap tahunnya umurku berkurang. tahun ini 2014, usiaku sudah menginjak 16tahun. aaaah yaampun aku sudah mulai menua. semoga tidak jadi tua yang menyebalkan.
harapanku di usiaku yang 16 ini, aku menjadi pribadi yang semakin hebat, kuat dan tangguh!
tidak ada yang istimewa tahun ini, kedua orangtuaku pun enggan memberikan hadiah, karena satu hari sebelumnya ada tayangan di salah satu stasiun Tv membahas tentang dilarangnya merayakan ulangtahun untuk umat muslim. membosankan bukan? ah sudah lupakan.
lalu sahabatku, yang sedari kecil selalu bersama, dan tiap tahun selalu jadi yang pertama mengucapkan pun tiada...
saat itu aku tidur saja, karena ku pikir tidak ada yang spesial, sama saja seperti hari yang lain. saat tepat jam 00.00 malam itu handphoneku terus bergetar sampai aku terbangun.
ada notifikasi BBM dari kakakku Ulfah Marhamah (skolioser) kiriman VN dengan suara bangun tidurnya.
lalu dari yang lain, termasuk dari kakakku Putri Riyanti, aku tidak berfikir sejauh itu awalnya, dia meminta no.hp ku. tak bertanya untuk apa... karena memang aku sangat cuek.
etc. deh ah udah gak mood nulis tentang ulangtahun, semua sudah mengucapkan HappyBrithday, ada seseorang yang ditunggu.
dia...
dia....
dia.....
siapa lagi kalau bukan kak Ahmad Taufik Pauji Lebayatun haha...

Malas Menceritakan Juni Putih Malam Ini

aku sudah punya banyak cerita. Tapi kali ini aku tak akan menceritakan tentang juni putihku, kali ini aku akan lebih banyak bercerita tentang keluargaku, yaaaap... mereka Saudara-saudariku. para SKOLIOSER!!!
blog lama ku tidak bisa dibuka, ya, selalu saja begitu... aku lupa kata sandinya :(
aku bosan menceritakan juni putih, tapi suatu saat aku akan kembali menceritakannya jika aku sedang mood ya.
okedeh, kali ini aku sedang benar-benar membenci juni putih dia jahat.... jahat.... jahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt!!!!!

Komputerku Sudah kembali :D

haaaaaaiiiii!!!!
sudah lama sekali aku tidak memposting, akhirnya komputerku nyala lagi (kemaren rusak). hahha... aku senang sekali, rasanya sudah banyakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk..... sekali yang ingin ku ceritakan pada kalian!!!
yeaaaay, tetap kunjungi catatan kecil fildzah ya teman-teman, kalian bisa temukan aku di path, tulis saja nama lengkapku. atau akun twitterku : @fauziaahnrl
ini foto ku saat akan pergi ke sukabumi, sama papah mamah dan nenek ku :D lagi sakit, mau terapi ceritanya.. tapi aku lupa pas kapan. yang pasti saat aku duduk dikelas X Aliyah.

SAAT-SAAT TERAKHIR BERSAMA JUNI PUTIH

Menghapus dirimu dari pikiranku sama halnya dengan membunuh sebagian jiwaku sendiri.
cintamu menyesakkanku...
segala tentangmu adalah semangat yang membuatku tetap bertahan dalam kalutku, benakku, batinku, ragaku..
telah tebius oleh sgala yang ada padamu.
kau telah memaksaku menciptakan duniaku sendiri yang kubangun dengan mimpi-mimpi.
Aku sadar bahwa segalanya akan berakhir dengan ketiadaan...
namun aku tidak mau memikirkannya...
yang aku pikirkan hanyalah saat-saat indah bersamamu...
aku tidak ingin menyiksa diriku dengan membayangkan bahwa suatu saat aku harus merelakanmu.
aku harus merelakanmu menjalani jalan yang kau pilih dan aku telah mendukungmu untuk jalan itu.
aku tak mau membayangkan jika saat itu tiba,
meskipun aku tahu bahwa waktunya semakin dekat...
Biarlah kunikmati saat-saat terakhir bersamamu sebelum kuikhlasakan raga
dan cintamu untuk dia.
sebelum aku akan menahan nafas melihatmu bersamanya tapi aku sudah
mengnyiapkan diriku untuk ikhlas...
ya, aku harus ikhlas menerimanya...

IKHLASKAN SAJA JUNI PUTIH ITU

Aku, aku telah menyerah meyakinkanmu.
Waktu tak lagi berpihak pada segala yang kuangankan.
Tak bisa lagi kuraih semua yang telah kuimpikan.
bersamamu semuanya lenyap bersama duka yang sirnakan asa...
Tinggal menunggu waktu, ya..
tinggal menunggu saat itu tiba
Saat paling menyesakkan yang akan kuhadapi..
Jika dulu aku telah bisa mengikhlaskanmu meski dengan segala perjuangan melawan batin..
Mengapa aku harus mengenalmu lagi jika hanya untuk kehilangan?
kehilangan yang lebih menyedihkan.
Aku dan kamu tak ada yang salah
Cukup kamu dan aku yang tahu segala kisah ini.
Tak ingin lagi aku menahanmu
Silahkan kau jalani yang telah kau pilih..
Aku harus ikhlas meski hatiku terluka.
Akan kubuktikan padamu bahwa aku kuat.
Aku bisa merelakan setiap kepingan kenangan bersamamu..
Meski susah namun aku
harus bisa melupakanmu...

PEDULIKAH KAU JUNI PUTIH

Kau cinta pertamaku…
Hanya kau, yang ku bayangkan saat ku akan tidur….
Saat kepala ini telah tersandar di pulau kapuk…..
Kau menari di angan…..
Kau terbang terbang hinggap di pikirku…
Kegilaan ini menyesatkan….
Terperangkap dalam senyum fatamorgana mu…
Terpenjara dalam sorot mata mu…
Sedih, Gundah, Sakit, Perih
Itu yang kini ku rasakan…
Cermin, apakah dia peduli akan semua?
Apakah rasa cintaku hanya sia-sia belaka?
Apakah cinta ini memiliki arti…
Biarlah takdir yang menjawab…

Sumber,NC untuk Juni Putihku......

SUDAHI

Aku ingin terbang bersamamu melayang menembus langit.
Namun sayang sayap-sayapku patah.
Aku paksa mengepakkannya namun aku terjatuh dipijakan berbatu
Salah, sepi, sakit...
Bantu aku, keluarkan aku dari derita ini...
Derita ingatan tentangmu selamanya
Bebaskan aku dari segala ini
Setelah ini aku tak akan terluka
Cukup dirimu, mengapa harus kau tahan langkahku bersamanya
Jangan halangi aku, aku ingin temukan duniaku sendiri
Bagiku duniamu terlalu indah untukku.
Berharap bersamamu sama dengan menunggu keajaiban datang.
Biarkan segala mimpi itu terbang
Takdir akan menentukan kemana langkahmu dan langkahku berpijak...
Tinggalkan saja tanpa kata tak perlu bicara aku sudah bisa membacanya
Cukup, tak usah ditangisi. Sudahi dilema ini, jalani yang kau pilih
Jangan biarkan semua ini, jadi senandung kemarahan
Tak perlu ada nyanyian dendam
Sudahi, sudahi saja

CINTA YANG HILANG

Kini aku termenung sendiri, hati ini terasa sakit
Mengapa semua harus terjadi padaku?
Kekecewaan yang selalu kurasakan. Kedatanganmu memang penyembuh luka...
Tapi kepergianmu lebih meninggalkan luka.
Hanya air mata yang terus menetes
Menjawab semua kepedihan ini
Kasih,,,
Mengapa kau harus datang padaku?
Jika pada akhirnya hanya meninggalkanku!
Mengapa kau harus mengisi hatiku?
Jika aku hanya sesaat untukmu!
Taukah kau betapa sakitnya hati ini????
Yang hanya sebagai persinggahanmu...
Mengapa kau harus mencintaiku?
Jika akhirnya membuat luka hatiku, Luka yang belum sempat terobati sampai saat ini.

AKHIR SEBUAH MIMPI

Apa yang ku-cari?
Teratai udah ku-miliki
Mawar udah ku-petik
Melati udah ku-nikmati harumnya
Tapi jiwaku hampa…
Ruang-ruang kosong yang kau
tinggalkan
Menusuk…
Merobek…
Leburkan…
Musnahkan….
Tiap kata yang mulai terangkai
Bagaimana aku mencari ??
Kaki-ku patah
Mata-ku buta
Telinga-ku tuli
Lisan-ku bisu
Tiada yang bermakna dari hidup
Tiada tumpuan tuk memulai
Memudar bersama sang waktu
Sirna bersama sang morgana
Mengapa harus mencari??

PUPUS SUDAH

Jauh di atas rasaku tersirat sebuah nama…
CINTA...
tak terbatas ruang dan waktu…
Nama itu tlah tertanam kuat d hatiku…
ku tak pernah tahu cara menghentikan laju waktu yg slalu menghimpitku dengan emosiku…
Terasa sakit... tapi tak ingin lepas dari rasa sakit itu…
seperti ketika malam itu..
Hati yg penuh pengharapan seketika seperti fatamorgana yg terlihat nyata..
ketika ku sentuh dan ku genggam jemarimu..
Berlari penuh senyum seakan waktu takkan pernah berlalu..
ketika malam semakin larut...
ku tersadar kau takkan pernah aku miliki..
Jiwa dan ragamu takkan pernah mendekap cinta ini..
Tapi inilah hatiku…

HARAPAN YANG PUPUS


Namamu...
Tetap terindah dalam hatiku.
Cintamu…
Tetap terbaik dalam hidupku.
Walau…
Sekarang telah pergi membawa janjimu.
Meninggalkanku…
Tinggalkan aku harus hidup dalam kenanganmu.
Namamu…
Abadi tersimpan dalam singgasana hati.
Terukir indah tanpa tergantikan.
Peganti rinduku hanya namamu lirih ku panggil.
Puisiku ini wujud diriku.
Suara hatiku…
Merindukanmu…
Mutiara hatiku adalah dirimu yang terindah.
Kala embun pagi menyapaku.
Ingin sekali aku berteriak.
Memanggil namamu.
Untuk katakan aku merindukanmu.

MENAWAR MIMPI

Rantai pongah itu sedang mengumandangkan nyanyian srigala liar malam hari
gaungnya tinggi setinggi langit, mensiasati arti yang sesungguhnya.
Artian merah tak selalu berani menantang sombongnya putaran dunia.
Siapa yang takluk di kaki bumi torehan luka jejak-jejak pasti?
Meniup-niup bara seolah takut padam di bakar hangus api menjadi debu dan terbangkan serpihan ke penjuru ujung buntu dunia sepi.
Nyanyian itu tak lagi hanyutkan pesona nada biru muda.
Patah ditengah membuat lengkungan serat tak lagi sama.
Semua menjadi kaku tak terpijak meski masih satu.
Kesombongan mati di lecut kuasa hati, meneriakkan gelegar tak makna diatas keinginan jiwa.
Hanya pengecut yang takut menghadapi hidup, takut hanya karena tak merasa pantas takdir yang ada.
Sejuk sapaan lembut angin timur, membelai-belai merayu memabukkan arah tujuan.
 Gelombang panasnya meracuni sudut-sudut hati butakan mata.

My Scoliosis

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa hampir lima tahun lamanya aku hidup bersama “angel”. Mungkin aku tidak sama dengan orang sakit lainnya, aku hidup dengan diiringi rasa sakit setiap saat. Berat rasanya menerima sebuah kenyataan, yang seakan-akan menelanku dalam kesunyian dan kesepian. Sering aku menjerit dan menangis lalu bertanya, mengapa harus aku Tuhan? Apa salahku sehingga Engkau hukum aku seperti ini? Berikan jawaban itu! aku lelah melewati setiap hariku. Tuhan tidak menjawab pertanyaanku secara langsung, tapi Dia memberikan jawaban itu seperti reaksi berantai. Sedikit demi sedikit, aku mulai mengerti. Ini bukan ‘hukuman’ tapi ini ‘anugrah’, Tuhan berikan aku sebuah keistimewaan. Mungkin aku lelah, terkadang menyerah ketika rasa sakit itu datang begitu hebat. Mengalahkan semua energi positif dalam diri. Tapi aku merasakan sebuah kebahagiaan tak terduga, kenapa bahagia? Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama, mempunyai cerita hidup sehebat ini. Bagaimana tidak hebat? Aku mampu melewati setiap lika-liku hidup. Melawan rasa sakit, berjuang meraih masa depan, dan berada dalam perbedaan.
-FildzahNurulFauziyyah-

Dosa Dan Doa

Menatap mentari pagi tak lagi beringsut menenangkan jiwa
bahkan kadang panas membara semakin jadi.
Embun pagi tak lagi terasa sejuk, menggasak lupa kejernihan yang tertindas.
Ada apa dengan dunia ku?
Kering kerontang tanah terpijak,
menjerit dalam bisu berkepanjangan,
tak ada suara gema mencelat mengusung butiran kecil asa terdalam.
Hening di hempas badai gelombang tak arah menentu.
Mari menangis meratap noda yang sudah tersandang,
kematian busuk menendang-nendang luapan amarah angkara yang tiba-tiba murka.
Dosa apa ini?
Kalau ini harus tertandingi , sujud maaf haruslah di sebarkan, agar alam tak lagi marah menindas semua keindahan sekaligus kenistaan yang ada.
Mau apa setelah ini? ketika tak ada lagi bau hutan dan air yang menciprati paras-paras baya.
Dosa dan doa , hanya itu ………

Love Of Kubus ( Serpihan Hati )


Aku terpuruk nista dan merasa tak berguna. Tak ada sedikitpun untukmu, katanya. Sakit . Sakit sekali. Dia bilang dengan jujur bahwa dia mencintai seseorang.
Begitu tidak berartinya diriku baginya kini sehingga tidak ada sisa cinta untukku.
Hanya seseorang itu yang ada didalam
hatinya. Aku merasa hina aku merasa
kalah. Kalah telak. Penyesalan itu
sekarang menggunung. Entah apa namanya...
Aku terkapar di dalam kesendirian. Keputusasaan ini menyedihkan!
Walau sudah ribuan kata ikhlas terurai, tapi kenapa hati ini masih hitam tak juga rela?
Tak bisa kugapai kebahagiaan itu. Terlalu sulit. Tanganku menggantung tak lagi mampu menggenggam, apalagi memeluk.
Dia telah jauh berjalan tak mampu
lagi kukejar. Kuteriakkan namanya hampir di setiap desah nafasku.
Rasa cinta ini tak pernah terkikis meski harus .
Mengapa geming hati tak lagi ada?
Nadanya tak lagi terdengar!
Dentingnya perih di sayat... Hanya
raungan jerit tak terdengar!
terpental-pental di dinding hati yang sudah kusam tak lagi terjaga.
Kotor oleh sampah-sampah ucapan dan kebencian yang entah kapan datangnya.
Aku merasa tak berharga , tak ada lagi yang harus dipertahankan.
Ketika ketidak peduli dan bosan sudah didendangkan, menari seakan bergoyang, berlomba menjejalkan rasa pahit di ruang sombong dada ini.
Ketika rasa ingin pergi dariku begitu kuat...
Tak ada lagi penghalang. Tak mampu juga aku berdiri menghalangi...
Terlalu rapuh,Terlalu lemah.
Karena badai yang datang akan terlalu kuat.
Dia menerjang apa saja!
Masa lalu yang tak indah ternyata bisa jadi sebuah alasan penghianatan. Meski
kata janji pernah terucap. Namun ingkar selalu ada di dalam bayang.
Dia telah ingkar!
Sekarang disini aku terpuruk bagai debu yang harus dicampakkan.
Ditiup atau di tebas hingga lenyap.

Love Of Kubus ( Percy Bysshe Shelley )


Aku bangkit dari mimpi-mimpi
tentang dirimu.
Pada saat pertama kali mata
terpejam di suatu malam,
Ketika angin berhembus lirih,
Dan bintang-bintang bersinar
terang...
Aku bangkit dari mimpi-mimpi
tentang dirimu,
Lalu tenaga di sepasang kakiku,
Membimbingku–yang entah bagaimana?
Menuju ke jendela kamarmu, Sayang!
Mengembara di udara semua meredup.
Dalam kegelapan, dalam aliran keheningan...

Love Of Kubus ( Juni Putih )


Juni, bahkan aku tak pernah
berpikir membuat jawaban
untuk pertanyaanmu itu
apalagi menyimpannya lalu
kuberikan padamu sore ini
saat langit di barat membuat
segaris warna kuning perak.
Pertanyaan itu seperti salju
yang tiba-tiba menggantikan
dedaunan kering menggantung
pada ranting-ranting di musim
gugur, membuat oranye,
kuning dan merah, menjadi
putih, hanya putih.
-hari itu-

Love Of Kubus ( Bagaimana Lagi Caranya Kita Bertemu )


Dengarkah dirinya,
Suaraku memanggil suaranya
Lihatkah dirinya,
Mataku mencari matanya
Merasakah dirinya,
Namaku menyebut namanya
Tahukah dirinya,
Rinduku menginginkan
rindunya
Tak apa-apakah jika,
Cintaku mendoakan cintanya
Bagaimana lagi supaya
Senyumku hidup di dalam
senyumnya
Bagaimana lagi supaya
Kami Bisa Bertemu

Meraih Mimpi ( Part 1 )


Ketika aku melalui hari-hariku saat itu, aku merasa sangat lelah dan letih. Bahkan aku sering menyerah, aku bertanya-tanya sampai kapan? Hidupku tak pernah lepas dari rasa sakit setiap saat, yang terus mendampingi disetiap detik hidup ini.
Aku terus bertahan, menunggu, entah sampai kapan Tuhan menyembunyikan kebahagian itu. Bukannya aku tak bersyukur dan tak bahagia saat itu. Tapi fase seperti saat itu yang membuat kebahagian seakan hilang tanpa jejak.
Tapi saat ini aku sangat bersyukur, lima tahun aku menanti. Kebahagiaan itu datang bertahap, seakan semakin dekat aku memetik bintang. Semakin aku yakin, Tuhan ada disetiap langkahku.

LOVE OF KUBUS ( Cinta Imitasi )

Jatuh cinta pada seseorang
yang kita tahu takkan pernah
bisa membalas perasaan ini,
menolak kita dengan terang,
memenggal hati ini dalam
sekali tikaman, kadang lebih
baik. Daripada jatuh cinta
pada seseorang yang ternyata
hanya pura-pura mencintai
kita, yang menyimpan alasan
seperti utusan peri dari negeri
dongeng, tak tega melukai hati
ini, tapi ternyata tanpa dia
sadar dia sedang membunuh
hati ini secara perlahan-lahan,
sampai dalam… dalam sekali.
#terkutip

My Scoliosis Journey

5Tahun sudah hidup dengan berusaha berdamai dengan skoliosis, pernah coba aku abaikan keberadaanmu dalam diriku. Akhirnya kamu berteriak lagi memberi tahu bahwa kamu masih hidup dalam ragaku...
Bukan hal yang mudah untuk melewati hari, terlebih saat masa smp. Dengan badan yang kurus skoliosisku semakin terlihat saja. Pertumbuhan badanku juga terhambat karena aku memakai brace, waktu berlalu akhirnya aku lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kelas X semester 1 aku masih memakai brace. Mungkin mereka melihat aku aneh... seperti robot. Ah tapi yasudahlah...

My Scoliosis Journey

Hai.. postingan terakhir aku saat itu bulan Mei, baru bisa menulis lagi sekarang. Modemku rusak... yaaaa parah dan menyebalkan. Sedangkan.untuk akses blog, peramban handphoneku tidak mendukung. Ahirnya aku sering posting disitus wordpressku. Kunjungi ya, fildzahnurulfauziyyah.wordpress.com :D
Ngomong-ngomong tentang 'SKOLIOSIS' memang tidak ada habisnya untukku... berjuta cerita dan misteri terus berdampingan mengiringi hidup. Oiyaaa... kemarin sempet iseng liat anggota MSI di grup, waw sudah mencapai 1053 orang. Luar biasa !! Hehe.. berarti penderita semakin banyak saja. Oke aku akan muli lagi menulis tentang kehidupan real ku dan secuplik kisah saudaraku sesama skolioser ya :) selamat membaca !!!!!

Cerita Skoliosisku

Awalnya gue gak nyangka, kehidupan gue berlalu begitu cepat. Bayangkan saja, lima tahun gue terdiagnosa skoliosis. Enam kali vonis operasi, tetapi berbagai kendala gue lalui. Dari mulai kondisi fisik, usia, dan biaya. Lo semua tahu gak? Biaya operasi skoliosis itu luar biasaaaa!!! Gue masih inget pas vonis tahun 2012.. saat itu belum ada fasilitas BPJS, gue pun gak punya fasilitas JAMKESMAS atau lainnya. Waktu itu dokter minta “Pak tolong siapin uang sekitar 100Juta” 2012 gais… itu awal gue mengurunkan niat buat operasi, selain itu.. waktu itu ada bagian tulang rib gue yang remuk akibat jatoh dari kursi pas lagi nulis Blog lama gue, terus saat itu usia gue baru aja 14 tahun. Jadi masih dalam masa pertumbuhan. Akhirnya gue mutusin buat pake BRACE “penyangga tulang belakang”. Rasanya kesiksa banget, awal gue pake Brace, gue gabisa tidur, gabisa duduk, kaku dan kesakitan sampe harus nangis selama 1minggu Full. Sampe akhirnya gue bersahabat dengan Brace, gue namain Brace gue HURU-HARA. Haha… itu temen gue sofi yang namain. Abisnya gue kaya yang mau perang aja, kemana-mana pake senjata pelindung. 23jam sehari dan boleh dilepas Cuma pas gue ngejalanin kewajiban shalat, streaching,renang sama mandi aja. Susah senang gue lalui bareng huru-hara.

About Scoliosis

Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang. Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.
Ahli bedah tulang (ortopedi) mengklasifikasikan idiofatik skoliosis ke dalam empat kategori berdasarkan usia penderita ketika kelengkungan tulang terlihat untuk pertama kalinya. Keempat kategori tersebut adalah skoliosis idiofatik anak-anak, remaja, pada remaja yang berada di sekitar masa pubertas, dan dewasa.

Pembagian

Dalam perkembangannya, Scoliosis lebih lanjut Pada umumnya dibagi atas dua kategori diantaranya adalah Scoliosis Struktural dan Non Struktural.

Scoliosis Struktural

Suatu kurvatura lateral spine yang irreversible dengan rotasi vertebra yang menetap. Rotasi vertebra terbesar terjadi pada apex. Jika kurva bertambah maka rotasi juga bertambah. Rotasi ini menyebabkan saat foward bending costa menonjol membentuk hump di sisi convex. Sebaliknya dada lebih menonjol di sisi concav. Scoliosis struktural tidak dapat dikoreksi dengan posisi atau usaha penderita sendiri.

Scoliosis Non Struktural

Disebut juga Fungsional Scoliosis / Postural Scoliosis. Suatu kurvatura lateral spine yang reversibel dan cenderung terpengaruh oleh posisi. Di sini tidak ada rotasi vertebra. Umumnya foward/side bending atau posisi supine/prone dapat mengoreksi scoliosis ini.

Tentang Sahabat Gue



ALL ABOUT MY BEST FRIEND
Ini adalah cerita hidupku. Kenalkankan namaku Fildzah Nurul Fauziyyah. Ya.. mungkin sebagian dari kalian pernah membaca blog ku sebelumnya, tapi sayang aku lupa passwordnya hihi.. aku buat blog baru lagi. Oya… sekarang aku sudah kelas X disebuah Madrasah Aliyah dikab. Bandung. MAN MAJALAYA namanya. Sebentar lagi aku naik kelas XI do’akan ya semoga aku masuk jurusan IPA. Hm.. ya disini aku akan bercerita tentang sekolahku dulu, sebelum kecerita utama. Disekolah ku sekarang, aku punya banyak teman baru, sahabat baru. Pacar? Haha.. aku mau kenalkan sahabatku, yang pertama Fathu Qolbi Nihayatu Romadhona. Fathu? Apa yang aku fikirkan tentang dia? Dia adalah sahabatku, menyebalkan, lebay, alay pastinya. Kalian tahu tidak? Dia adalah cucunya fir’aun hihi….. tapi ya dia baik, dia pengertian, dia adalah orang yang gak pernah bosen dengerin curhatanku. Apalagi tentang si Doi. Yang kedua namanya Elin Nuraida. Elin? Apa yang aku fikirkan tentang dia? Dia adalah sahabatku, menyebalkan, alay tapi gak lebay. Cuma ya gitu, dia kalau ngomong gak pernah pake titik atau koma. Kadang aku sama sekali gak ngerti dia ngomong apa. Jadi… kalau dia mau cerita atau apalah itu, aku selalu lebih dulu bilang “Lin inget kalau ngomong pake titik sama koma ya” tapi dia gak marah… lalu ada sahabatku namanya Rama Nurul Azmi. Rama? Apa yang aku fikirkan tentang dia? Dia ya, salah satu sahabatku yaa.. dia so bijak, sedikit ngaco, kalem dan aneh. Tiap orang ngomong misalnya “ih kamu ko GJ!!” dia pasti jawab “sesungguhnya GJ adalah jelas yang tertunda” ya begitu juga dengan kata lainnya. Dia mau jadi RAMA TEGUH whahaha….

TERUNTUK SAHABAT


sahabatku..
hati manusia hanya bisa mencintai sekejap..
Kaki hanya bisa melangkah sejauh lelah..
Tetapi sebuah persahabatan adalah
Keabadian yang sangat berharga
Bagiku..
Jika suatu hari, entah kini ataupun esok
Aku tak lagi bias bernafas,
Ketahuilah..
Salah satu hadiah terindah adalah
Mengenal kalian.

KARENA TUHAN TAHU

oleh : fildzah nurul fauziyyah

Jari – jari itu….

antara benang-benang berwarna biru muda dan hijau pupus….

menari menciptakan irama silang dan tali menali menyatukan rasa keindahan dan bentuk yang tercipta dari rasa kasih sayang.

Detik, jam, hari, bulan ku lalui….

Dengan karya dan cipta keindahan setiap kerabat, sahabat ku bagi keindahan itu.

Setiap mereka ku karuniai kasih sayang

Itu setiap senyum mereka adalah senyumku

Kesahajaan….

Tanpa tuntutan…. Layaknya air mengalir

Kesabaran dan percaya kepada Tuhanku

Dia-lah yang menjaga…. Memelihara

Kadang aku meminta

Kadang aku memohon jangan

Namun ku yakin,
Karena Tuhan tahu aku mampu ada dalam perbedaan

Londok Story


                   Dia baik, penuh semangat, tegar, ceria, dan sangat tabah. Meski terkadang menyebalkan, tapi dia akan selalu jadi teman sekaligus sahabat terbaikku. Ya, dialah Fildzah Nurul Fauziyyah, gadis kecil paling tegar yang pernah kutemui. Sikapnya yang riang dan ceria hanyalah tipuan semata untuk menutupi segudang masalah yang silih berganti datang menghampirinya.
                        Hingga pada suatu ketika, setelah kami selesai melaksanakan shalat ashar, dia tiba-tiba saja terdiam meneteskan air matanya dihadapanku. Ku tanyakan padanya dengan nada rendah dan berusaha untuk menenangkannya. “kenapa?” tapi dia tetap diam membisu tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulutnya. Dia hanya tersenyum kecil sambil terus meneteskan air matanya. Senyuman itu yang membuatku bingung dan semakin bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi padanya? Lalu kutanyakan lagi padanya dengan nada yang sama sambil terus menenangkannya “kenapa? Apa yang terjadi? Mengapa kamu menangis?” tetapi dia tetap saja diam membisu sambil terus meneteskan air matanya. Bahkan air matanya pun semakin deras bagaikan rintikan hujan yang turun kebumi. Dan untuk ketiga kalinya ku bertanya padanya “apa yang terjadi? Mengapa kamu menangis? Apa aku sudah melakukan sebuah kesalahan?” diapun terdiam seketika dan mulai menceritakan semuanya.
                        Dia berkata padaku bahwa selama ini dia mengidap penyakit skoliosis. Penyakit tulang yang memang sulit untuk disembuhkan. Bahkan hanya ada satu cara untuk mengobatinya yaitu dengan operasi. Kaget memang mendengar semua itu, sosok selama ini yang ku kira tegar dan penuh keceriaan ternyata adalah sosok yang sangat rapuh.
                        Sambil terus menangis dia terus menceritakan semua permasalahannya. Masalah yang cukup rumit dan mungkin tidak semua orang   bisa melewati dan menghadapinya. Dan tanpa kusadari akupun mulai meneteskan air mataku. Aku merasa bahwa aku turut merasakan apa yang dia rasakan. Dia terdiam dan mulai menghapus air matanya “kok kamu nangis? Cengeng ih….” Ucapnya padaku dengan nada ceria cirri khas dirinya. Tapi aku tetap saja menangis sambil tertawa kecil mendengar suara riangnya. Aku sungguh tak bisa berkata apa-apa. Rasa empati ku yang terlalu besar, membuat aku ikut terjun masuk kedalam permasalahannya. Dia pun berhenti menangis dan mulai melanjutkan ceritanya. Dia berkata “aku takut… sangat takut… aku takut penyakit ini akan mengambil semua yang kupunya, aku takut dia mengambil kehidupanku, aku takut dia mengambil nyawaku. Aku belum siap meninggalkan semua ini, aku belum membahagiakan kedua orangtuaku, aku belum mewujudkan segala impian dan cita-citaku, dan aku belum menjadi orang yang berguna bagi dunia. “ perkataan itu semakin membuatku menangis tersedu-sedu. Lalu ku tanyakan padanya “ lantas mengapa kamu tidak operasi? “. Diapun meneteskan air matanya lagi dan menjawab “ kendala biaya operasi yang menghambat semuanya, apalagi jika aku operasi sekolahku pasti akan terganggu. Aku ingin focus kesekolahku dulu tanpa mau memikirkan kesehatanku.” “tapi kesehatanmu juga sangat penting!!” ujarku dengan nada tinggi. “tapi sekolahku adalah masa depanku!” jawabnya padaku.
                        Aku pun tersenyum kecil dan mulai menenangkannya. Aku hanya bisa mensuport dan berupaya untuk menjadi pendengar yang baik. Ku katakana padanya bahwa jangan sampai masalah ini membuatmu putus asa dan membuatmu patah semangat.  Diapun tersenyum sambil berkata “tenang saja kawan, aku tahu Tuhan sedang menguji keimananku”. “ Aku takkan pernah putus asa, karena ku tahu dan ku yakin semua ini akan berakhir bahagia. Karena ku yakin badai pasti berlalu dan semua akan indah pada waktunya”. Kata-kata ini membuatku semakin kagum padanya. Dalam posisi seperti ini dia masih tetap tegar, tetap berdiri tegak dengan semangatnya. Tetap berkibar dengan semangatnya, dan tetap bisa membuat orang disekelilinya tertawa. Karena tingkah lakunya, walau tak ada seorangpun yang tahu bahwa hatinya sangat rapuh.

"Waktu Aku Sama Mika"

Waktu Aku sama Mika
Penulis: Indi
Ukuran: 11 x 18 cm
Penerbit: Homerian Pustaka
Hal:145 + v

Buku ini berisi coretan-coretan dari seorang gadis bernama Indi. Indi terlahir sebagai gadis yang “special” karena mengalami cacat tulang belakang. Untuk bisa berdiri tegak, maka dokter pun memasang penyangga di punggungnya sampai sebatas leher. Hal tersebut yang membuat seorang Indi menjadi pribadi yang pasif.
Di suatu hari saat berkunjung di rumah pamannya, Indi bertemu dengan seorang pria yang bernama Mika. Mika pada awalnya terlihat seperti pria-pria muda yang pada umumnya. Tapi setelah pertemuan-pertemuan berikutnya, Indi merasa bahwa Mika bukan pria biasa, tapi pria yang “luar biasa”. Mika yang menderita penyakit AIDS, memiliki motivasi yang hebat untuk tetap hidup dan mampu mengalirkannya pada orang lain termasuk, Indi. Tanpa pamrih, motivator yang baik, dan penuh keajaiban membuat seorang Indi akhirnya jatuh cinta pada Mika.
“Mika ajarkan aku tentang cinta tanpa syarat
Cinta tidak perlu berbalas. Tidak perlu pamrih.

Kalian mau tahu buktinya??

Mika selalu bilang. Dia sayang sekali sama aku.
Tapi Mika tidak pernah tanya, aku sayang dia atau tidak
(Tanpa Syarat, hal:65)


Hari demi hari dilalui oleh mereka berdua, sampai pada suatu cerita Mika harus pergi karena Kematian. Kemudian, terciptalah coretan-coretan yang dituliskan oleh Indi sebagai wujud pergolakan hati dan pikirannya mengenai arti kehilangan terhadap seseorang Mika.
Indi dengan polosnya bercerita kepada Tuhan betapa Ia membutuhkan Mika. Bukan hanya sebagai status seorang kekasih, melainkan sebagai orang yang mampu memotivasinya untuk tetap maju.
Tuhan itu hebat.
Tuhan bisa lakukan apa saja.
Tuhan miliki Mika
Tuhan juga miliki yang lainnya.
Semuanya….

Tapi aku tidak hebat..
Aku bahkan tidak bisa berlari…
Aku hanya miliki sedikit…
Hanya Mika..
Apakah Tuhan tahu??
Aku lebih membutuhkan Mika daripada Tuhan..
Apakah Tuhan tahu??
(Apakah Tuhan tahu, 107-108)

Tapi, hidup adalah untuk terus dilanjutkan, bukan untuk diratapi. Karena hidup hanya sekali dan suatu saat akan bertemu dengan kematian. Indi pun tetap berjuang demi kesembuhannya tanpa melupakan Mika. Pahlawannya. Bahkan di akhir cerita, Indi masih menyimpan nama Mika di sudut hatinya yang lain meskipun telah ada seorang pria yang telah menempati hatinya di sudut lain.


Anda bisa mencintai laki-laki lain, tanpa harus “mengabaikan” seseorang..
Karena Anda masih memiliki ruang yang luas di hati untuk mencintai.

Karena Aku Istimewa

"karena cinta itu sempurna"


"untukku hidup adalah perjalanan, petualangan atau cara lain Tuhan memberi tahu aku bagaimana cara bersenang - senang. aku tahu Tuhan pasti menentukan tujuan hidupku. aku tidak perlu mencarinya. aku hanya harus menunggu Tuhan menunjukannya"

awalnya petunjuk - petunjuk seperti benang kusut. aku bisa menyentuhnya tapi sulit untuk menemukan ujungnya agar aku bisa mengurainya secara berurutan. aku bahkan sempat mengira sempurna adalah bencana. Lalu Tuhan membantu untuk mengurutkan semuanya, menempatkan segala peristiwa yang diberikanNya sebagai reaksi berantai.